Presiden Joko Widodo mengatakan program Tax Amnesty periode I disebut
tersukses di dunia.
Namun, Jokowi menyayangkan hanya lima persen Wajib
Pajak (WP) yang ikut Tax Amnesty.
“Kemarin saya buka berapa yang ikut Tax Amnesty di seluruh daerah,
belum ada 5 persen dari seluruh WP kita, jadi masih ada 95 persen yang
akan saya kejar terus, tugas saya mengejar saudara yang belum ikut Tax
Amnesty agar semuanya clear di bidang perpajakan kita,” katanya saat
membuka Munas REI, Jakarta, Selasa (29/11).
Jokowi menegaskan jumlah dana deklarasi yang diterima nantinya akan
ditempatkan investasi di sektor properti. Untuk itu, dia mengimbau
kepada seluruh Anggota REI di periode II ini untuk ikut program Tax
Amnesty.
“Periode kedua juga diharapkan TA masih dimanfaatkan oleh seluruh
pengusahan anggota REI yang belum ikut segera ikut mumpung tarifnya
masih tiga persen,” tegasnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani merinci jumlah WP per daerah
dan total dana tebusan per daerah. Hingga akhir Oktober, DKI Jakarta
baru 150.000 WP, dari 2,1 juta WP yang sebetulnya wajib SPT atau 7
persen dengan tebusan Rp 52,3 triliun. Luar Jakarta, 171.000 WP, dari
9,9 juta WP yang harusnya wajib SPT. Secara persentasi hanya 1,7 persen
dengan uang tebusan Rp 29,5 triliun.
Lebih lanjut, Ani menegaskan Sumatera 80.000 WP dari total 3,9 juta
WP wajib SPT atau 2 persen, dengan tebusan Rp 8,1 triliun. Kalimantan
hanya 22.000 orang dan badan dari 1,3 juta WP wajib SPT, uang tebusan Rp
2,2 triliun hanya 1,7 persen. Sulawesi 17.000 dari 1,6 juta WP wajib
SPT dan tebusan Rp 1,3 triliun. Bali dan Nusa Tenggara 22.000 dari 1,3
juta WP wajib SPT dan tebusan Rp 1,4 triliun.
Sumber: Merdeka.com
http://www.pengampunanpajak.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar